A. Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. pada prinsipnya pengomposan TKKS untuk menurunkan nisbah C/N yang terkandung didalam tandan segar agar mendekati nisbah C/N tanah. C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh tanaman. C/N kompos yang diinginkan adalah < 20
Untuk membuat kompos tandan kosong dicacah terlebih dahulu
menjadi serpihan-serpihan dengan memakai mesin pencacah. kemudian bahan
yang telah dicacah ditumpuk memanjang dengan ukuran lebar sekita 2.5 m
dan tinggi 1 m. Selama proses pengomposan tumpukan tersebut disiran oleh
limbah cair yang berasal dari pabrik kelapa sawit. Tumpukan tersebut
dibiarkan diatas lantai semen dan dibiarkan diudara terbuka selama enam
minggu. Kompos dibolak-balik dengan mesin pembalik. Setelah itu, kompos
siap dimanfaatkan. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan
buah segar per jam dapat menghasilkan 60 ton kompos dari 100 ton tandan
kosong yang dihasilkan.
Kompos TKKS dapat dimanfaatkan untuk memupuk semua jenis
tanaman. Kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara
lain sebagai berikut :
- Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan
- membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
- bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama tanaman
- merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap kedalam tanah.
- dapat diaplikasikan pada sembarang musim.
tandan kelapa sawit yang diubah menjadi kompos tidak
hanya mengandung nutrisi tetapi juga mengandung bahan organik lain yang
berguna bagi perbaikan struktur organik pada lapisan tanah, terutama
pada kondisi tanah tropis. Kompos merupakan sumber Fosfor (P), Kalsium
(ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C). Perlu diketahui bahwa pada proses
pengomposan TKKS tidak menggunakan cairan asam dan bahan kimia lain
sehingga tidak terdapat pencemaran atau polusi. Proses pengomposan pun
tidak menghasilkan limbah. Dibawah ini ditampilkan beberapa gambar
pengomposan.
B. Pupuk Kalium (Abu Janjangan)
Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat
dibakar dan menghasilkan abu tandan. Abu tersebut ternyata mengandung 30
- 40% K2O, 7% P2O5, 9% CaO dan 3% MgO. Selain itu juga mengandung
unsur hara mikro yaitu 1.200 ppm Fe, 1.000 ppm Mn, 400 ppm Zn, dan 100
ppm Cu.
Sebagai Gambaran Umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan
1.200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10.8% atau
sekitar 129.6 ton abu/hari, setara dengan 5.8 ton KCL, 2.2 ton Kiserite
dan 0.7 ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan
dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30 - 38% dengan pH 8 - 9
Kelangkaan pupuk KCL yang kerap kali dihadapi oleh perkebunan
dapat diatasi dengan menggantinya menggunakan abu tandan. Biaya
produksinya pun lebih rendah dibandingkan dengan harga pupuk KCL.
0 komentar:
Post a Comment