Thursday 19 March 2015

pentolan ISIS Indonesia

pentolan ISIS Indonesia, Chep Hernawan

Sepak terjang pentolan ISIS Indonesia, Chep Hernawan
Gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) telah menjadi fenomena membetot perhatian banyak pihak. Di dalam negeri pun jejak-jejak mereka sudah terungkap.
Salah satu pihak paling disorot adalah Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, Chep Hernawan. Pria paruh baya itu mengaku dia adalah pimpinan ISIS cabang Indonesia.
Chep pun pernah dibui Agustus tahun lalu. Saat itu, petugas gabungan dari TNI dan Polri menangkap tujuh orang diduga anggota ISIS, salah satunya Chep Hermawan. Penangkapan terhadap Chep Hermawan bersama enam rekannya itu, dilakukan personel TNI/Polri di kompleks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Selasa (13/8).
Salah seorang saksi mata, Wahyono mengatakan bahwa saat itu ada sebuah mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D 6 CC yang ditumpangi sekitar tujuh orang mengisi bahan bakar di SPBU Cilopadang.
"Setelah mengisi bahan bakar, mobil itu keluar dari SPBU dan berhenti di depan sebuah toko mebel yang berada di kompleks SPBU. Tidak lama kemudian, beberapa orang anggota TNI/Polri segera mendatangi mereka, dan menggeledah mobil tersebut dan menemukan bendera ISIS," katanya.
Menurut dia, seluruh penumpang mobil itu kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Resor Cilacap.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polres Cilacap, tujuh orang yang diduga anggota ISIS itu adalah H Chep Hermawan (58), warga Kelurahan Muka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dani Rahdani (30), warga Desa Desa Nguraja, Kecamatan Cihideng, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Ludy Burdah Muslim (30), warga Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Selanjutnya, Aeb Lukman Nulhakim (30), warga Desa Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Syaiful Bahri (39), warga Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jabar, dan Didin Samsudin (44), warga Desa Sayang, Kabupaten Cianjur, dan Ade Saefullah (belum diketahui alamatnya).
Penangkapan terhadap tujuh orang itu dilakukan setelah Polres Cilacap menerima informasi jika ada sejumlah orang yang diduga anggota ISIS telah membesuk napi di Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan. Oleh karena itu, petugas pun segera melacak keberadaan mereka. Hingga akhirnya, mereka diketahui sedang berada di Majenang dalam perjalanan pulang ke Jabar.
Petugas gabungan dari Polres Cilacap dan Komando Distrik Militer (Kodim) Cilacap yang telah membututi mobil Toyota Land Cruiser yang mengangkut tujuh orang itu segera mengamankan mereka dan menggeledah isi mobil.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa atribut ISIS, yakni dua lembar bendera, lima topi, empat kaos, satu buah pin, dan tiga lembar sebo (penutup muka).
Seluruh penumpang mobil dan barang bukti segera diamankan ke Markas Kepolisian Sektor Majenang dan selanjutnya dibawa ke Mapolres Cilacap dengan pengawalan ketat personel TNI/Polri pada pukul 17.20 WIB.
Kali ini, Chep dikabarkan kerap menjenguk narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah. Gerak-gerik pria paruh baya semakin disorot karena diduga sebagai donatur para pemberangkatan simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke medan perang.
Sementara itu, juru bicara Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Hasyim Abdullah mengatakan, Chep Hernawan kerap mengunjungi Ba'asyir kini berada di LP Pasir Putih Pulau Nusakambangan. "Iya (Chep Hernawan) memang kerap mengunjungi Ustadz Abu. Namun setahu saya tidak pernah membicarakan soal ISIS. Terutama kalau bertemu dengan Ustadz Abu," kata Hasyim.
Sementara itu, saat ditemui beberapa waktu lalu usai mengunjungi beberapa terpidana di Pulau Nusakambangan, Chep menegaskan hingga saat ini dia masih menjadi Presiden ISIS untuk wilayah Indonesia. Selain itu, dia mengemukakan selama ini pemerintah selalu membesarkan isu ISIS.
"Isu (ISIS) yang (ada saat ini) memang kebablasan, kata bahasa anak muda sekarang itu lebay. Sekali lagi, kita pesankan kepada ulama-ulama yang mengatakan ISIS teroris, hanya justifikasi. Pun seharusnya mereka tabbayun kepada kami, kepada saya bagaimana ISIS sebenarnya," kata Chep.
Hingga kini, lanjut Chep, dia masih memperjuangkan hak Suriah dan Irak. "Kami sendiri masih memperjuangkan bagaimana mereka di sana mengimplementasikan bentuk solidaritas terhadap umat Islam yang dibantai di Irak maupun di Suriah dilakukan oleh Amerika dan para sekutu-sekutunya," ujar Chep.
Categories:

0 komentar:

Post a Comment