Saturday 21 March 2015

Kenapa Amerika Tidak (Belum) Menyerang Iran?

Jika memperhatikan perseteruan antara Amerika dan Iran, yang dari hari ke hari selalu tegang ibarat anjing (Amerika) dan kucing (Iran), maka wajar jika kemudian publik bertanya, "Kenapa Amerika tidak menyerang Iran?", atau sebaliknya. Untuk menjawab pertanyaan itu sebenar-nya gampang saja karena sudah terlihat dari gambar sebelah. Gambar berbicara. Begitu kata orang yang bergerak di dunia perupa, khususnya pelukis dan forografer. Dari gambar tersebut kita bisa menebak kejiwaan dan tingkah laku tentara Amerika. alasan kenapa Amerika tidak menyerang Iran disebabkan oleh banyaknya tentara Amerika yang menyukai sesama jenis dan cengeng. Hal ini sangat bertentangan dengan film-film produksi Holywood yang selalu mengesankan kegagahan, ketangguhan, dan kecerdikan, seperti dalam film Rambo. Citra-citra "jagoan" dalam film-film Holywood sengaja mereka ciptakan agar negara-negara lain takut kepada Amerika. Padahal jika Amerika dilawan, mereka akan sangat ketakutan seperti maling ayam ketangkap Hansip. Buktinya ketika dulu "ditantang" oleh Presiden Soekarno, Amerika diam saja. Begitupun ketika PM Mahathir Mohamad "melawan" Amerika, negara adidaya (tidak berdaya) itu tidak melawan sedikit pun. Apalagi jika harus berhadapan dengan Iran yang rakyatnya memiliki rasa nasionalisme tinggi, berani mati, dan ditambah dengan persenjataan mutakhir, tentunya Amerika akan sangat ketakutan sekali. Belum lagi cewek-cewek Iran, yang terkenal cantik-cantik, akan mampu membuat lemes tentara-tentara Amerika yang mata ke ranjang. Sekali ngerling saja bisa langsung klepek-klepek... Analisa tadi bukanlah analisa serius karena tidak didukung oleh data dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi analisa berikut adalah analisa beneran dari Adam Lowther, salah seorang anggota analis pertahanan pada Universitas Angkatan Udara Amerika Serikat. Menurutnya, ada tujuh alasan mengapa Amerika tidak menyerang Iran: 1. Diduga Iran sudah memiliki alutsista (alat utama sistem senjata) seperti yang dimiliki militer Amerika sekarang. Iran berbeda dengan negara-negara yang sudah pernah diinvasi Amerika, seperti: Grenada, Panama, Somalia, Haiti, Bosnia, Serbia, Afghanistan, dan Irak. Kemampuan militer Iran jauh lebih kompeten dan kuat. Terbukti pada saat perang Iran-Irak (1980-1988), Iran bisa menang, padahal Irak didukung penuh Amerika, Eropa, Rusia, dan Arab. Angkatan Laut Iran juga sangat terampil dalam pertempuran littoral dan kemungkinan akan menutup Selat Hormuz. Jika Selat Hormuz benar-benar ditutup maka akan mengakibatkan kerugian bagi pelayaran komersial sehingga menyebabkan harga minyak dunia meroket, dan akhirnya menimbulkan krisis ekonomi berkepanjangan. 2. Angkatan Darat Iran dan Korps Garda Revolusi Iran adalah para pejuang tangguh yang tidak akan meletakkan senjata begitu saja pada ancaman pasukan darat Amerika. 3. Kementerian Intelijen Iran termasuk yang paling kompeten dan kuat di dunia. Ini terbukti dari keberhasilan intelijen Iran dalam memburu elemen-elemen anti-Iran selama tiga puluh tahun terakhir dan selalu cemerlang. 4. Kemungkinan pasukan Hizbullah (Gerakan Perlawanan Libanon) akan membantu Iran dalam perang melawan Amerika Serikat. 5. Kemampuan Cyber Iran yang berkembang pesat dan mengesankan, kemungkinan akan menargetkan data-data penting di sektor publik dan swasta, akibatnya bisa mendatangkan malapetaka, mematikan sistem, dan menghancurkan data. 6. Militer Amerika sudah loyo akibat perang selama satu dekade di berbagai negara. Dan perang di Afghanistan serta Irak sangat berpengaruh pada kondisi tentara Amerika dan peralatan tempur yang mereka gunakan. 7. Sebuah serangan terbatas terhadap Iran akan meningkat menjadi perang yang lebih luas, sehingga sulit bagi militer Amerika untuk beristirahat. Tapi pada akhirnya, perang hanya akan menyisakan kesedihan...
Categories:

0 komentar:

Post a Comment