Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur
hara dalam tanaman dan respirasi tanaman. Selain itu akar tanaman kelapa sawit
juga berfungsi sebagai penyangga berdirinya tanaman sehingga mampu menyokong
tegaknya tanaman pada ketinggian yang mencapai puluhan meter ketika tanaman
sudah berumur puluhan tahun. Akar tanaman kelapa sawit tidak berbuku, ujungnya
runcing dan berwarna putih atau kekuningan.
Tanaman kelapa sawit berkar serabut. Perakannya sangat kuat
karena tumbuh kebawah dan kesamping membentuk akar primer, skunder, tersier dan
kwarter. Akar primer keluar dari pangkal batang dan menyebar secara horizontal
serta menghujam tumbuh kedalam tanah dengan sudut yang beragam, sampai batas
permukaan air tanah. Akar primer (diameter 6-10mm) bercabang membentuk akar
skunder (diameter 2-4mm), akar skunder membentuk akar tersier (diameter
0.7-1.2mm) dan akr tersier membentuk akar kwartener (diameter 0.1-0.3mm). akar
skunder, tersier dan kwartener tumbuh sejajar dengan permukaan air tanah bahkan
akar tersier dan kwartener menuju kelapisan atas atau tempat yang banyak
mengandung zat hara. Disamping itu, tumbuh pula akar napas yang muncul diatas
permukaan atau didalam air tanah. Penyebaran akar terkonsentrasi pada tanah
lapisan atas dengan perakaran kuat tersebut jarang ditemukan pohon kelapa sawit
yang tumbang.
Akar tersier dan kwartener merupakan bagian perakaran paling
dekat dengan permukaan tanah. Kedua jenis akar ini banyak ditumbuhi bulu-bulu
halus yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Bulu-bulu tersebut paling
efektif dalam menyerap air, udara, dan unsur hara dari dalam tanah. Kedua akar
ini paling banyak ditemukan 2-2.5 m dari pangkal batang dan sebagian besar
berada di luar piringan. Pada bagian ini tanahnya akan lebih remah dan lembab
sehingga merupakan lokasi yang paling sesuai untuk penyebaran pupuk.
Akar tersier dan kwartener juga banyak ditemukan sampai
dengan 1 meter didalam tanah. Bahkan ada yang mampu tumbuh sampai dengan
kedalaman 5 m, namun sistem perakaran yang paling banyak ditemukan adalah pada
kedalaman 0-20 cm, yaitu pada lapisan olah tanah (top soil). Oleh karena itu,
jika menemukan sistem perakaran yang dangkal perlu menjaga ketersediaan unsur
hara dan permukaan air tanah yang lebih mendekati permukaan akr tanaman,
terutama pada lahan gambut dan lahan kritis.
Pertumbuhan dan percabagan akar terangsang bila konsentrasi
hara cukup besar (terutama unsur nitrogen dan fosfor). Kerpatan akar yang
tinggi terjadi didaerah gawangan, yaitu tempat daun-daun hasil tunasan ditumpuk
dan terdekomposisi. Meskipun demikian, pemberian pupuk di piringan dapat
dibenarkan untuk memudahkan pelaksanaan pemupukan dan pengontrolan dosis pupuk.
0 komentar:
Post a Comment