Saturday, 21 March 2015
Posted by Unknown on 02:13 with 1 comment
ISRAEL jadi Target Utama Penghancuran Iran..kalau sampai terjadi Perang Barat (AS, Israel dan Eropa) vs Iran, maka dalam ’serangan pertama’ (first strike) atau ‘perang penghabisan’ saat bangsa Parsi yang ada di IRAN itu terdesak oleh penjajahan Barat , militer IRAN akan berusaha “melumat” ISRAEL sebagai sasarannya. Kenapa ISRAEL?
Iran dan seluruh penganut mazhab syi’ah imamiyah sedunia (termasuk di Indonesia) diminta untuk SiAGA PERANG !!! Perang Dunia III dan Armageddon awal kemunculan Imam Mahdi AS… Sambutlah syahadah wahai pengikut Imam Husain AS… Patuhi Komando Pusat !
Beredar Spekulasi Perang Israel-Iran, Kondisi di Teheran Siaga !!
‘Jika Iran Diserang, Kami akan Jihad!’ ’AS Membunuh Satu Saja Prajurit Iran, Kami Balas dengan Lusinan Komandan Militer AS’
'AS Membunuh Satu Saja Prajurit Iran, Kami Balas dengan Lusinan Komandan Militer AS'
Tentara AS
‘AS Membunuh Satu Saja Prajurit Iran, Kami Balas dengan Lusinan Komandan Militer AS’
-Provokasi Amerika Serikat atas Iran membuat negara tersebut meradang. Pejabat senior militer Iran mengingatkan AS agar menghentikan aksi provokasinya yang bisa menyulut ke arah perang.
Ini terkait tudingan AS-Arab Saudi bahwa Iran berencana membunuh dubes Arab Saudi untuk AS. Tudingan ini dilontarkan dua analis pertahanan AS saat berbicara di forum Senat-Kongres, akhir Oktober lalu.
Iran protes keras terhadap tudingan ini. Mereka menegaskan tudingan itu tak berdasar. Protes Iran ditujukan ke Kedubes Swiss, yang mengurus masalah Iran-AS sejak dua negara itu tak memiliki hubungan diplomatik.
Iran mengancam akan membunuh lusinan komandan perang AS bila ada prajurit Iran yang terbunuh. “Kalian (AS) membunuh satu saja dari kami, kami akan membalas dengan membunuh lusinan tentara kalian,” tegas Brigjen Amir Ali Hajizadeh, kepala pasukan elit Garda Revolusi Divisi Aerospace.
“Kalian harus ingat, pejabat militer AS banyak yang berada di Afghanista dan Irak dan negara lain di kawasan ini,” sambung dia.
Menteri Pertahanan Iran: Militer Iran Dalam Kondisi Siaga Penuh
Menhan Iran, Brigjen Ahmad Vahidi
Menteri Pertahanan Iran: Militer Iran Dalam Kondisi Siaga Penuh
Menteri Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Ahmad Vahidi, mengatakan sesumbar Israel ditanggapi serius oleh negaranya. Angkatan bersenjata Iran kini dalam siaga penuh. Bilamana benar-benar ada yang menyerang Iran, tentara Iran akan menghancurkan penyerang tersebut.
Vahidi mengatakan hal ini dalam upacara peluncuran armada kapal di perbatasan Pulau Kish.Ia katakan, militer Iran kini memonitor ketat pergerakan pasukan asing di perairan Teluk dan Laut Oman
.
Seperti diketahui, di daerah ini Amerika Serikat mematok rombongan kapal tempurnya.Ia lanjutkan, Amerika Serikat terus mempromosikan Iranophobia. Lewat berbagai medium, Iran digambarkan sebagai negara yang berbahaya dan layak ditakuti. “Tujuannya adalah membuat Iran bermuka sinis,” kata Vahadi seperti dikutip dari IRNA.Vahadi mengatakan, harusnya AS dan sekutu Israel melihat bagaimana negara kawasan Timur Tengah meminta tentara asing pulang ke negaranya. Timteng, ia tegaskan, tak butuh tentara asing. Negara-negara Timteng bisa menjamin keamanannya sendiri
.
“Iran tak mau ambil bagian memelihara keamanan kalau itu justru membawa kesejahteraan dan kenyamanan bagi negara-negara asing,” kata dia.
Iran dalam keadaan siaga dan akan membalas setiap serangan yang dilakukan Israel pada negara itu. Demikian penegasan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Hassan Firouzabadi.
Peringatan Iran ini muncul di tengah-tengah spekulasi media Israel tentang rencana suatu serangan. “Kami mempertimbangkan kemungkinan ada serangan apa pun — bahkan dengan tingkat probabilitas rendah dan tidak ramah — sebagai ancaman nyata. Kami dalam keadaan siaga penuh,” kata Firouzabadi yang dikutip oleh kantor berita Fars.
“Dengan peralatan yang ada, kami siap menghukum mereka dan membuat mereka merasa menyesal atas kesalahan yang mereka buat,” tambahnya. Firouzabadi juga mengatakan Amerika Serikat “akan menderita kerusakan serius jika terjadi serangan militer oleh rezim Yahudi terhadap Iran.”
Media di Israel berspekulasi bahwa ada rencana untuk menyerang fasilitas nuklir Iran tetapi pemerintah Israel terbelah mengenai isu itu. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada Senin membantah bahwa dia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah memutuskan akan melancarkan serangan terhadap Iran walaupun ada penentangan dari kepala militer dan intelejen.
Israel dan beberapa negara Barat menuding Iran mengupayakan untuk membangun persenjataan atom. Teheran berulang-ulang membantah tuduhan itu dengan menyatakan pihaknya sedang membangun program energi nuklir. Israel sendiri diketahui luas memiliki beberapa ratus peluru kendali nuklir tetapi negara itu tak pernah membenarkan atau membantahnya.
Ulama Mesir dari aliran Azmieh, Aala Mazi Abulazaem, mengatakan akan berjihad jika Zionis atau Amerika Serikat atau siapa saja sekutu mereka, menyerang Iran.
Menurut laman al-Fajar dari Mesir, Abulazaem menekankan bahwa serangan kasar dunia terhadap Iran adalah mustahil karena kekuatan besar dunia takut kepada kekuatan militer Iran.
Dia menggarisbawahi bahwa dalam kasus itu, para pengikut aliran Azmieh siap bertarung bahu membahu dengan saudara-saudaranya di Iran melawan para agresor.
Dia juga menyeru kekuatan Islam dan politik di Mesir mewaspadai persekongkolan yang menyasar keamanan dan konsolidasi dunia Islam dan Arab. Ia mengajak melawan musuh bersama yaitu rezim Zionis dan AS yang akan menyerang Iran.
Ulama terkenal Mesir itu mengatakan bahwa meskipun Iran mendukung perlawanan bangsa Palestina dan gerakan-gerakan perlawanan lainnya di dunia Arab, namun sayangnya sejumlah pengkhianat di dunia Arab ingin melemahkan Iran.
Abulazaem menyebut Tehran “pintu penghubung dunia Muslim” dan menekankan bahwa Iran adalah garis merah yang jika diserang tak akan diabaikan oleh negara-negara Islam lainnya.
Rusia Kembali Ingatkan Israel-AS, Perangi Iran Sama Saja Bencana
Presiden Rusia Dmitry Medvedev
Rusia Kembali Ingatkan Israel-AS, Perangi Iran Sama Saja Bencana
Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan meningkatnya retorika anti-Iran dapat menyebabkan bencana di Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan menyusul satu laporan Badan Energi Internasional (IAEA) baru mengenai program nuklir Iran yang diumumkan Rabu ini.
Laporan ini memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran oleh Israel. Presiden Israel Shimon Peres, Ahad, menegaskan, serangan militer terhadap Iran menjadi semakin mungkin ketimbang opsi diplomatik, kata Peres kepada harian Israel Hayom.Namun Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack menyatakan Tel Aviv tidak akan memulai operasi militer terhadap Iran. “Perang bukanlah suatu piknik. Piknik memang kami inginkan. Tetapi kami tidak menginginkan perang,” kata Barak kepada radio Israel seperti dikutip RIA Novosti
.
“Adapun pernyataan bahwa Israel atau pihak lain siap untuk menerapkan kekuatan terhadap Iran … retorika itu cukup berbahaya,” kata Medvedev pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Jerman. Kristen Wulff.Dia menyerukan Timur Tengah untuk “bernapas santai, tenang dan melanjutkan perundingan konstruktif mengenai agenda, daripada mengancam dengan serangan.”
.
Ahmadinejad: Ketimbang Nuklir, Iran Memilih Budaya dan Logika
Mahmoud Ahmadinejad
Ahmadinejad: Ketimbang Nuklir, Iran Memilih Budaya dan Logika
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan negaranya tak bernafsu terlibat dalam teknologi militer nuklir. Menurut Ahmadinejad, rakyat Iran lebih menikmati perkembangan budaya dan logika.
“Warga Iran akan memukau Anda lewat budaya, pemikiran, dan logika mereka,” kata Ahmadinejad, Ahad, dalam perayaan pengembalian sejumlah benda antik Iran yang diselundupkan ke Inggris.
Koleks antik itu sudah beredar di luar selama tujuh tahun. Barang antik ini diselundupkan keluar negeri lewat kota Jiroft, sebelah tenggara Iran. Bahkan sudah masuk daftar lelang London Barakat Gallery.
Namun Pengadilan London memutuskan mengembalikan barang antik itu ke Kedubes Iran di London. Yang mengirimkannya ke Teheran untuk masuk museum.
Korut Tuding Israel-AS Provokasi Iran untuk Berperang
Larijani: AS Takut Terhadap Pengaruh Iran di Timur Tengah
Ali Larijani
Larijani: AS Takut Terhadap Pengaruh Iran di Timur Tengah
Ketua Dewan Majelis Iran, Ali Larijani, mengatakan kekuatan barat dan Amerika Serikat terbukti takut terhadap perkembangan di Iran. Menurut dia, Iran kini punya pengaruh kuat di Timur Tengah
.
Demikian kata Larijani saat berpidato di hadapan mahasiswa di kota Seman, Iran. “AS harus tahu kalau strategi mereka ini seperti permainan anak-anak. Dan ini bakal menyedot anggaran mereka. Karena bangsa Iran tidak akan pernah menyerah hingga musuh bertekuk lutut,” kata Larijani.Ia jelaskan, AS terus berupaya menyesatkan opini publik terhadap Iran. Berbagai skenario opini mereka lancarkan. Termasuk menghalangi program nuklir Iran. Larijani meminta sebaiknya AS tak ikut campur urusan negara lain. “Kami sarankan, sudahlah AS urus saja masalahmu sendiri,” kata dia, dengan tegas.
Seperti diberitakan, AS dan Israel kini menggalang provokasi soal nuklir Iran dan sanksi embargo ekonomi atas negara tersebut. Ini terkait laporan Badan Atom Internasional yang baru saja mengevaluasi seberapa jauh perkembangan nuklir Iran.Pejabat Inggris yang identitasnya dirahasiakan membocorkan, ada skenario Israel menyerbu Iran pada Desember mendatang. Skenario ini, ia tegaskan, sudah diketahui sejumlah menteri di kabinet Inggris.
Seluruh Faksi dan Oposisi di Iran akan Bersatu Melawan Bila Israel Nekat Menyerang
Mantan presiden Iran Moh Khatami
Seluruh Faksi dan Oposisi di Iran akan Bersatu Melawan Bila Israel Nekat Menyerang
Timur Tengah masih memanas gara-gara provokasi Israel dan sekutunya yang ingin menyerang Iran terkait fasilitas nuklir negara itu. Mantan presiden Iran, Mohammad Khatami, mengatakan bilamana itu benar maka Israel cs bakal menghadapi seluruh warga Iran bersatu padu.
“Seandainya benar akan terjadi intervensi militer di Iran, maka seluruh faksi termasuk yang reformis maupun non reformis akan bersatu dan berperang bersama,” kata Khatami yang sebetulnya pengkritik setia kebijakan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Ia menambahkan, tak percaya dengan laporan Badan Atom Internasional yang mengklaim Iran teknologi nuklir Iran menuju ke teknologi militer. “Klaim itu sungguh ide yang buruk dan itu skenario sengaja untuk meningkatkan tekanan pada Iran,” kata dia.
Tekanan demi tekanan atas Iran membuat warganya mulai melakukan aksi. Semisal sejumlah mahasiswa yang merencanakan membuat rantai manusia di sekeliling fasilitas pengayaan uranium Isfahan, demikian dilaporkan Fars.
“Demonstrasi ini memperlihatkan kalau generasi muda Iran rela mengorbankan jiwa mereka jika diserang Israel,” demikian para pendemo.
jangan lupakan cina, rusia, dan korea utara yang siap membackup iran..
(ANCAM KAPAL INDUK AMERIKA)
.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei dan Presiden Iran Mahmoud Ahamadinejad meremehkan sanksi ekonomi yang baru saja ditetapkan Amerika terhadap Iran. Menurut keduanya sanski tersebut tidak akan mempengaruhi kemajuan Iran.
“Republik Islam Iran telah mencapai kesuksesan yang menonjol dalam perseteruannya dengan kekuatan-kekuatan arogan beserta jaringan ekonomi dan propaganda besar dan rumit yang terafiliasi dengan mereka. … Musuh telah berulangkali menderita kekalahan dan kemunduran, meski telah melakukan berbagai upaya habis-habisan untuk melawan Iran,” kata Khamenei di hadapan para mahasiswa “Islamic society of Iranian”, Senin (2/1), mengomentari sanksi ekonomi yang baru saja ditandatangani Presiden Amerika berupa larangan melakukan transaksi perbankan dengan bank-bank Iran.
Menurut Khamenei dua kesuksesan tersebut adalah keberhasilan Iran bertahan dari berbagai sanksi yang diterapkan barat serta keberhasilan mengembangkan teknologi nuklir. Keberhasilan-keberhasilan itu, menurut Khamenei, akan terus bertambah besar di masa mendatang meski Iran terus-menerus mengalami sanksi.
Pada hari yang sama Presiden Iran Mahmoud Ahamadinejad memberikan komentar yang sama atas sanksi ekonomi yang diterapkan Amerika. Dalam pertemuan tahunan dengan para pejabat bank sentral Iran, Ahmadinejad, Senin (2/1), Ahamadinejad mengatakan bahwa bank sentral Iran cukup kuat untuk “mengalahkan” sanksi ekonomi Amerika. Ia bahkan balik mengancam Amerika dengan kekuatan.
“Bank sentral adalah tulang belakang Iran dalam menghadapi tekanan dari luar dan harus memiliki kekuatan dan kepercayaan diri untuk mengatasi tindakan-tindakan musuh,” kata Ahmadinejad.
KAPAL INDUK AMERIKA
Sementara itu perkembangan di perairan Teluk Parsi paska latihan militer AL Iran tetap menegangkan. Hanya sehari setelah latihan, AB Iran mengancam kapal induk Amerika yang berada di kawasan tersebut untuk pergi dan tidak kembali.
“Kami menganjurkan dengan keras kapal itu tidak kembali ke pangkalan mereka di Teluk Persia. Kami tidak akan mengulangi peringatan ini, kami hanya memberi peringatan sekali saja,” kata Panglima AB Iran Jendral Ataollah Salehi, Selasa (3/1).
Kapal yang dimaksud adalah kapal induk USS John C. Stennis yang berada di dekat lokasi latihan perang Iran saat latihan perang “Velayat-90″ tengah berlangsung sehingga dianggap Iran sebagai provokasi. Dephan Amerika sendiri membantah klaim Iran dan menyebutkan kapal tersebut tengah melakukan pelayaran rutin.
Ketegangan di Teluk Persia terjadi setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan pintu masuk kawasan Teluk Parsia dari Samudra Hindia, jika Amerika menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran. Amerika merespons ancaman tersebut dengan ancaman balik melalui kekuatan Armada V yang berpangkalan di Bahrain. Iran menunjukkan keseriusan ancamannya dengan menggelar latihan perang dan Amerika membalas dengan mengirim USS John C. Stennis dan kapal-kapal pengiringnya mendekati lolasi latihan perang.
Dalam latihan perang Irannya Iran sukses meluncurkan rudal-rudal terbarunya, di antaranya rudal jelajah darat-laut “Qader”, rudal permukaan-permukaan “Nour” dan rudal anti kapal “Nasr”
Jubir latihan perang tersebut, Rear Admiral Mahmoud Mousavi mengklaim rudal-rudal tersebut berhasil mengenai sasarannya dengan tepat.
Israel Bodoh Kalau Benar-Benar Bikin Rencana Perang dengan Iran
Pangeran Turki al Faisal
Penolakan atas rencana Israel dan sekutunya untuk menyerang Iran terus terjadi. Setelah sebelumnya Uni Eropa, kini giliran suara dari Arab Saudi.Mantan kepala intelejen Arab Saudi, Pangeran Turki al-Faisal, mengatakan menyerang Iran justru akan membuat situasi tambah runyam. Selain itu, serangan akan menjadi alasan bagi Iran untuk meningkatkan fasilitas nuklirnya ke arah teknologi militer.”Rencana serangan ke Iran itu bodoh dan kalau sampai dilakukan itu namanya tragis,” kata Pangeran Turki
.
“Kalaupun ada hal yang membuat Iran semakin ingin memproduksi bom atom, ya serangan ke Iran itu. Itu akan mendorong dukungan bagi pemerintah (Ahmadinejad),” sambung dia.Pangeran Turki menegaskan, dengan menyerang Iran dipastikan tidak akan menghentikan program nuklirnya. Sebaliknya, intensifikasi program nuklir dipastikan terus berlangsung.Tensi soal kepemilikan teknologi nuklir Iran memang terus tegang. Apalagi Israel dan sekutunya memprovokasi Iran dengan sejumlah pernyataan akan menyerang negara tersebut. Sumber pejabat di Inggris mengklaim mendengar rencana serangan itu akan terjadi pada akhir Desember 2011.
Bagi IRAN kalau mau memulai Perang Teluk III (yang bisa jadi akan menjadi pemicu PD III), amatlah mudah. Cukup dia tenggelamkan 5-10 kapal peti kemas atau kapal super tankernya di kawasan sempit dan dangkal teluk Hormuz itu, maka macetlah 60% supply minyak ke seluruh dunia dari kawasan Timur Tengah. Artinya akan terjadi perang terbuka, sebab perekonomian dunia langsung terancam mandeg akibat krisis energi. Ditambah kondisi ekonomi Eropa dan AS yang saat ini sedang krisis, penutupan selat Hormuz akibat perang, pastilah akan menimbulkan peran Teluk III yang pasti lebih dahsyat daripada Perang Teluk I dan II lalu
.
Yang perlu dicemaskan dan tak banyak diperhitungkan IRAN, dan mungkin oleh banyak negara lain atas ancaman penutupan selat Hormuz itu, adalah sikap AS. Sekarang saja telah diberitakan bahwa AS sudah mengirimkan armada kapal induknya (30 December 2011)
.
Didesak oleh tekanan ekonomi dalam negeri yang krisis selama hampir 3 tahun ini, dan tak ada tanda-tanda pemulihan cepat (malahan dibebani pula dengan krisis ekonomi baru di Eropa sejak 2011 lalu), akan sangat mungkin menjadi pemicu dan pendorong utama bagi AS untuk menyerbu IRAN seperti halnya Irak tahun 2002 lalu. AS tak perlu cari-cari alasan lagi dengan menuduh IRAN telah mengembangkan senjata nuklir, cukup bahwa saat ini keamanan nasionalnya terancam akibat macetnya supply minyak bumi dari shohibnya di Timur Tengah, akan menyebabkan dia terjun ke medan perang baru.
Alasan utama AS untuk terjun kembali ke Perang Teluk III dengan menyerbu IRAN tahun 2012 ini, sesungguhnya bukanlah karena insiden Teluk Hormuz itu atau IRAN bikin Nuke. Tapi saya melihatnya dari sisi siklus ekonomi saja (bussines cycles), kaitannya dengan bisnis senjata. Krisis Eropa dan AS yang sudah parah itu, saat ini memerlukan support dana besar untuk pemulihannya kembali. Negara AS dan Eropa, memerlukan jalan keluar yang cepat dan tidak biasa dan bahkan mungkin anti-teori dan anti-moral untuk mengatasi krisis yang sekarang terjadi ini. Sebab kalau perekonomian AS dan Eropa tak diselamatkan segera pada saat ini, bisa berakibat runtuhnya peradaban Barat (West Civilazation) dan runtuhnya sistem ekonomi Kapitalisme
.
Solusi yang cepat untuk mengatasi hal itu, belajar dari pengalaman masa lalu, solusi terbaiknya adalah dengan membuat perang baru atau ketegangan baru, karena kalau terjadi perang maka secara otomatis industri senjata/militer dan pendukungnya akan memperoleh order besar dan memberikan lapangan kerja baru yang sangat besar (baik yang bekerja untuk pabrik senjata atau ikut berperang sebagai anggota militer). Ketegangan baru bisa saja diciptakan di kawasan Laut China Selatan dengan menempatkan pangkalan militer di Darwin-Australia dan kapal-kapal perang di Singapore. Tetapi untuk perang dalam jangka pendek ini, tinggal IRAN yang belum diberi “pelajaran”, sementara hampir semua negara Arab di Timur Tengah sudah berhasil di ‘revolusi’ secara damai. Terakhir itu ‘revolusi rakyat’ Libya, dan kini Syria akan berakhir pula
.
Perang dan Krisis Ekonomi di AS, ada kaitannya?
Sejarah perkembangan ekonomi AS sejak tahun 1900 menunjukkan, manakala terjadi peperangan negara itu dengan negeri lain, maka membawa dampak positip bagi perekonomian nasionalnya. Itu bisa dilihat dari index perkembangan GDP negara itu pada tahun-tahun puncak terjadi peperangan. Nah, karena kini Timur Tengah dan Al-Qaeda sudah “The END”, juga Irak dan Afghanistan akan segera ditinggalkan oleh AS, wilayah mana lagi yang menarik untuk dijadikan medan laga berikutnya?
Yaaa … tinggal perang selat Hormuz itu dengan IRAN sebagai medan laganya. Dan, kawasan di Laut China Selatan! Hanya saja, lawan AS dan Eropa kali ini bukan Irak atau Libya, tetapi bangsa Parsi (IRAN), sebuah suku bangsa yang dimasa lalu memang jago perang dan biasanya memiliki teknologi senjata yang canggih pula seperti halnya Barat (Romawi di masa lalu). Salah perhitungan, AS, Israel dan Eropa, justru akan tenggelam untuk selamanya disebabkan effek kerusakan perang yang tak diperkirakan sebelumnya.
Akan halnya INDONESIA, sebaiknya kita berdo’a saja. Cukup minyak dunia naik sampai US$150 perbarrel, akan bikin Pertamax Rp 15.000/liter. Kalau naik sampai US$200 perbarrel, mungkin bisa Rp 25.000/liter. Dampak inflasinya pasti juga akan sangat besar bagi perekonomian nasional. Apakah kita sudah siap?
ISRAEL jadi Target Utama Penghancuran Iran?
kalau sampai terjadi Perang Barat (AS, Israel dan Eropa) vs Iran, maka dalam ’serangan pertama’ (first strike) atau ‘perang penghabisan’ saat bangsa Parsi yang ada di IRAN itu terdesak oleh penjajahan Barat , militer IRAN akan berusaha “melumat” ISRAEL sebagai sasarannya.
Kenapa ISRAEL?
Alasan pertama tentu saja karena negeri yahudi itu ikut terlibat menyerbu negara bangsa Parsi itu. Tapi kalau toh Israel tak ikut-ikutan perang secara resmi, tetap saja negara yahudi itu akan dilumat IRAN, baik pada kesemptana pertama atau terakhir kelak.
Pengahancuran sasaran-sasaran ekonomi dan pemukiman penduduk yahudi di Israel dengan senjata mematikan, dimaksudkan IRAN untuk menghentikan perang dan penyerangan ke negaranya terus berlanjut. Yaaa… tetapi kenapa harus Israel?
Logis saja secara strategis. IRAN paham betul kalau elit di Gedung Putih, PENTAGON, dan Uni-Eropa itu, masih cukup kuat dikendalikan oleh ‘Lobby Yahudi’ yang bercokol di masing-masing negara itu
.
IRAN juga pasti tahu persis bahwa sampai saat ini, Lembaga Keuangan dan Perbankan Dunia seperti IMF, World Bank, Pasar Uang Internasional, Perbankan Komersiel Utama dunia, umumnya juga di kuasai dan dikendalikan oleh ‘Lobby yahudi’ itu. Begitu pula dengan kepemilikan industri persenjataan di AS dan Eropa, umumnya sahamnya di kuasai oleh orang-orang yahudi kaya di negara maju. Mereka juga tergabung dalam ‘Jews Lobbyst’ itulah. Semua juga tahu akan hal yang satu ini.
Asal agan pahami saja bahwa dalam perang modern saat ini, Perbankan memegang peran penting karena lembaga inilah yang menjadi sumber pembiayaan negara-negara yang sedang terlibat perang untuk memperoleh kredit cepat bagi pembiayaan pembelian senjatanya. Cicilan plus bunga yang tinggi, biasanya baru dibayar pada nanti setelah perang selesai. Dan, pembayarannya tak harus dengan uang tunai, boleh dengan SDA yang dimiliki negara itu.
Tujuan IRAN sangat jelas, dengan menghancurkan negara dijanjikan, yaitu ISRAEL, otomatis akan memancing reaksi para ‘Jews Lobbyst” di negara-negara maju itu untuk medesak segera dihentikannya peperangan, kalau mereka tak mau melihat negara ISRAEL hancur diserbu bangsa Parsi, IRAN
.
Yang juga harusnya diperhitungkan, kondisi masyarakat ARAB di kawasan Timur Tengah yang saat ini labil akibat REFORMASI (yang justru sengaja dibikin oleh Barat sendiri sebelumnya), bisa memicu gelombang kekacauan baru. Asal tahu saja, di negara-negara seperti Irak, Libya, Yaman, Syria, Kuwait, Oman, UEA, dan bahkan Saudi Arabia, penganut Islam-Syi’ah itu sangat besar dan kuat.
Irak itu contohnya, 70% pendudknya adalah Syi’ah. Iran dipastikan akan mengorbakan ‘Revolusi Islam Part 2‘ di seluruh kawasan Timur Tengah, kalau negerinya diserang BARAT yang biasanya didukung Raja-Raja Arab yang Pro-Barat itu. Nah lhoo …. tetap mau bikin Perang lagi?
Laporan PBB: Iran Sudah Kembangkan Nuklir Militer di Akhir 2010
Reaktor nuklir Iran
Laporan PBB: Iran Sudah Kembangkan Nuklir Militer di Akhir 2010
Bukti “yang bisa dipercaya” memperlihatkan Iran telah terlibat dalam proyek dan percobaan yang berkaitan dengan pembuatan senjata nuklir, kata Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Selasa (8/11), di dalam laporan terbaru mengenai program nuklir negara Persia itu
.
“Informasi menunjukkan Iran telah melakukan kegiatan yang relevan dengan pembuatan bahan peledak nuklir,” kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano.Setelah penilaian yang ketat, menyeluruh dan dapat dipercaya mengenai keterangan luas yang dimiliki, IAEA percaya Iran telah melakukan kegiatan “yang teratur dan sistematis yang secara khusus ditujukan kepada senjata nuklir” setidak-tidaknya sampai akhir 2003, kata laporan itu
.
Laporan tersebut juga mengisyaratkan Iran “barangkali masih melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan senjata nuklir sampai akhir tahun lalu”, termasuk percobaan yang menghasilkan percobaan, tes dan komponen yang berkaitan.Sebagian kegiatan itu “mungkin masih berlangsung”, kata laporan tersebut. Pengawas nuklir PBB itu juga menyampaikan keprihatinan seriusnya di dalam laporan tersebut mengenai masalah bahwa program nuklir Iran “mungkin memiliki tujuan militer”.Laporan itu sejauh ini berisi “pernyataan paling jelas IAEA” tentang apakah Iran melakukan program nuklir untuk tujuan militer. Namun, laporan tersebut masih tak bisa mencapai kesimpulan jelas mengenai apakah Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir.
Pakar: Iran Dibantu Rusia, Pakistan, dan Korut Persiapkan Nuklir
Sejumlah pakar yang diminta Israel berbicara mengatakan Iran mampu merakit senjata nuklir dalam waktu singkat. Bila Iran menghendaki. Pakar lainnya, yang mengklaim melihat laporan nuklir Iran milik Badan Energo Atom Internasional, mengatakan Teheran sudah mengerti secara teknis dan punya material untuk merakit nuklir dengan cepat
.
Demikian seperti diberitakan harian asal Israel, Haaretz, Selasa. Masih menurut pakar tersebut, Iran mendapat bantuan teknis dari para ahli nuklir Rusia, Pakistan, dan Korea Utara.Salah satu sosok penting nuklir Iran adalah Vyacheslav Danilenko. Dia mantan ilmuwan nukir Sovyet yang setidaknya sudah lima tahun membantu Iran. Informasi keterlibatan Danilenko di dapat dari David Albright, mantan inspektur senjata PBB yang juga Direktur LSM Institute for Science and International Security.Laporan badan nuklir PBB itu bakal keluar paling lambat Selasa ini. Direktur IEAE, Yukia Amano, mendapat tekanan dari Rusia dan Cina untuk tidak menerbitkan seluruh isi laporan untuk menghindari krisis lebih lanjut.Laporan PBB: Iran Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Militer
Foto yang dirilis 8 April 2008 ini memperlihatkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (tengah) mengunjungi fasilitas pengayaan uranium Iran di Natanz, sekitar 322 km dari Teheran.
Laporan PBB: Iran Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Militer
Badan Energi Atom PBB akhirnya mengeluarkan laporan terkait nuklir Iran. Menurut badan itu, Iran memiliki teknologi untuk membuat senjata nuklir. Laporan badan tidak mengatakan Iran sudah membuat senjata nuklir
.
Dalam laporan berkala mereka, untuk pertama kalinya badan atom secara khusus menyatakan hal ini. Di bagian kesimpulan laporan itu, badan atom menegaskan Teheran telah membuat riset khusus untuk mengembangkan teknologi yang bisa membuat hulu ledak nuklir. Hulu ledak ini, nantinya, bisa dicangkokkan ke dalam misil nuklir.
Badan itu juga mengatakan, inspektur nuklir mereka memiliki bukti yang kredibel soal pengembangan uranium Iran. Menurut inspektur itu, Iran mengembangkan metal uranium yang biasa digunakan untuk memproduksi hulu ledak nuklir. “Iran pun sudah mengadakan simulasi komputer terkait peledakan nuklir, dan kami percaya Iran telah mengatur persiapan untuk tes senjata nuklir,” demikian laporan
.
Meski demikian, temuan badan atom ini keseluruhan dalam konteks teknologi nuklir Iran untuk kepentingan sipil. Tapi laporan itu menegaskan ada bagian yang spesifik untuk pengembangan senjata.Badan atom mengatakan memiliki lebih dari seribu lembar dokumen terkait teknologi nuklir Iran. Dokumen ini berasal dari badan atom, pemerintah Iran, dan lebih banyak dokumen dari anggota badan atom.”Ketika seluruh laporan ini dikumpulkan, ini menimbulkan keprihatinan soal kemungkinan adanya dimensi militer dalam program nuklir Iran,” demikian laporan badan atom.
Pemerintah Iran berkali-kali membantah kalau program nuklir mereka untuk kepentingan militer. Tapi laporan ini membuktikan sebaliknya. Laporan ini akan menjadi senjata bagi Eropa dan Amerika Serikat untuk menekan Iran, terutama memberi sanksi baru dalam hal keuangan.
Ahmadijenad: Amerika Punya 5.000 Hulu Ledak Nuklir, Mengapa Hanya Iran yang Diributkan?
Ahmadinejad
Ahmadijenad: Amerika Punya 5.000 Hulu Ledak Nuklir, Mengapa Hanya Iran yang Diributkan?
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadijenad, mengatakan negaranya tak butuh senjata nuklir. Namun negaranya sudah memutuskan untuk menghalau Amerika Serikat yang mau mengganggu kedaulatan Iran.
Berbicara dalam sebuah pertemuan lokal, Ahmadinejad mengutuk Washington. Menurut Ahmadinejad, AS terus menerus memprovokasi negara lain untuk ikut campur dalam urusan negara lain. Termasuk mengeruk harta dan sumber daya alam negara lain.Ia menambahkan, rakyat Iran mampu berprestasi tanpa bantuan dari Washington. Dengan cara yang berbeda dengan AS lakukan, secara budaya dan logika.Ahmadinejad lantas memperingatkan AS dan sekutunya yang menuduh Iran. Ia menegaskan, kalau Washington ingin berdiri menghadang rakyat Iran, maka negaranya akan merespons dengan keras.”Amerika Serikat sendiri memiliki lebih dari lima ribu hulu ledak nuklir, sekarang mereka menuduh kami memproduksi bom seperti itu,” kata Ahmadinejad.Ia melanjutkan, kemakmuran yang diperoleh AS dan sekutunya adalah kemakmuran di atas penderitaan negara lain.”Anggaran Iran untuk riset nuklir hanya 250 juta dolar AS. Sementara Presiden Obama telah menambah alokasi 81 miliar dolar AS untuk meningkatkan teknologi bom nuklir mereka di tahun ini saja,” kata dia.Menurut dia, negara-negara macam AS inilah yang berbahaya. Bukannya Iran. Ia kemudian mengkritik Badan Atom Internasional PBB. Ia menuduh badan tersebut hanya kepanjangan tangan kepentingan AS.”Badan Atom sudah membaut sejumlah laporan tak benar tentang nuklir Iran. Tapi mereka tak punya satu pun laporan tentang nuklir di AS dan sejumlah negara lain yang membahayakan dunia,” kata Ahmadinejad.
Categories: Informasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Amerika memang bansat.
ReplyDelete