Burung Serindit Melayu Hewan Khas Riau
Burung Serindit Melayu atau Loriculus galgulus merupakan burung khas Riau. Burung serindit melayu ditetapkan sebagai hewan khas, maskot, atau fauna identitas provinsi Riau mendampingi Nibung yang ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Riau.
Nama ilmiah hewan berukuran kecil dari famili Psittacidae ini adalah Loriculus galgulus (Linnaeus, 1758) merupakan salah satu diantara belasan spesies anggota genus Loriculus
(serindit). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Blue-crowned Hanging
Parrot. Sedangkan di Indonesia mempunyai beberapa nama lokal seperti
Entlit dan Talisok (Dayak), Lissak (Sumatera), Tripas kelit (Melayu).
Penetapan
burung Serindit Melayu sebagai burung khas atau fauna identitas Riau
tidak terlepas dari budaya masyarakat Riau terkait burung ini. Selain
menjadi burung peliharaan favorit, burung Serindit Melayu telah dikenal
dalam berbagai cerita rakyat dan menjadi lambang kearifan,
kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati
masyarakat Riau
Deskripsi Fisik dan Perilaku Serindit Melayu
Burung Serindit Melayu merupakan burung berparuh bengkok berukuran kecil dan satu-satunya anggota genus Loriculus
(serindit) yang mendiami pulau Sumatera dan Kalimantan. Panjang
tubuhnya hanya sekitar 12 cm dan berat 28 gram. Bulu pada tubuh dan
sayap berwarna hijau muda dan tua dengan tunggir dan ekor berwarna
merah. Pada mahkotanya terdapat bercak berwarna biru sedangkan pada
sekitar mantel terdapat bercak berwarna keemasan. Paruh berwarna hitam,
mata coklat gelap, iris coklat, dan kaki jingga atau coklat. Burung
betina serupa dengan burung jantan hanya saja warna bulunya lebih kusam
dan tidak terdapat bercak merah pada tenggorokannya.
Burung khas provinsi Riau
ini hidup berkelompok, sering terlihat terbang maupun bertengger dalam
kelompok kecil. Beberapa kekhasan perilaku burung bernama latin Loriculus galgulus
ini adalah kebiasaannya aktif memanjat dan berjalan di ranting pohon
ketimbang terbang. Di samping itu, burung serindit terlihat sering
menggantungkan badan ke bawah saat beristirahat.
Makanan burung ini terdiri atas sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan berbagai jenis serangga kecil. Suara kicauan burung ini berupa siulan bernada sangat tinggi “dzi”.
Burung Serindit Melayu merupakan burung
asli Indonesia dengan daerah sebaran meliputi seluruh pulau Sumatera,
Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, serta di ujung barat
pulau Jawa (Banten). Selain di Indonesia tersebar pula Semenanjung
Malaya (Singapura, Malaysia, dan Thailand) serta di Sabah, Serawak, dan
Brunei Darussalam.
Populasi burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus)
secara global tidak diketahui dengan pasti, namun BirdLife
memperkirakan lebih dari 10.000 ekor dewasa dengan tren populasi yang
stabil.
Meskipun tidak termasuk burung yang dilindungi di Indonesia, burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus)
terdaftar daftar merah (Red List) IUCN dengan status konservasi Least
Concern. Sedangkan CITES mendaftarnya dalam Appendiks II yang berarti
perdagangannya harus melalui pengawasan yang ketat.
0 komentar:
Post a Comment