Sunday, 8 June 2014

Koneksi Database Mysql Ke delphi

Seperti yang telah Admin Jelaskan Pada Postingan-Postingan Sebelumnya. Untuk Membangun sebuah Aplikasi Besar kita tidak akan pernah lepas dengan yang namanya database. Pada Postingan Sebelumnya Admin Juga Sudah Menjelaskan Bagaimana Mengkoneksi Database Acces dan Database Desktop Ke Delphi. Maka Biar Lebih Komplit, Pada Postingan Ini Admin akan Sharing bagaimana Mengkoneksikan Database MySQL ke Delphi. Anggap saja Kita Akan Membuat software data siswa dengan database MySQL

Step 1 - Sekilas Tentang MySQL

MySQL adalah Database yang Multi Fungsi, Artinya Database ini dapat digunakan Oleh berbagai macam bahasa pemrograman entah itu java, php, Visual basic atau delphi. Karena kecanggihannya MySQL kerap menjadi Pilihan Dalam Membangun Aplikasi yang menampung banyak Data. kabarnya Untuk Data yang dapat ditampung oleh database ini hingga ratusan ribu data. Pada Saat Postingan ini dibuat, Tools-Tools MySQL berbasis Visual Sudah Banyak Kita Jumpai, entah Itu MySQL Front, HeidiSQL, PHPMyAdmin dan semacamnya. sehingga kita tidak perlu lagi mengetikkan perintah secara manual. enak bukan?. Admin Sendiri lebih condong ke PHPMyadmin Untuk Membuat Database Menggunakan MySQL.

Bagaimana Mendapatkan PHPMyAdmin ? Jawabannya adalah dengan cara menggunakan Beberapa Tools seperti xampp, appserve, vertigo serve, wampp serve. Dapat Anda Download Pada Situs Resminya.

Setelah Anda Download, Silahkan di Instal. Kemudian Jalankan Apache dan MySQL. Untuk Menjalankan PhpMyadmin, Buka Browser Anda Kemudian Ketikan alamat berikut : http://localhost/phpmyadmin

Step 2 - Membuat Database

Untuk Membuat Database di MySQL dengan Tool PhpMyadmin caranya sangat mudah. Pertama-tama Pastikan Webserver dan MySQL anda sudah jalan.


Koneksi Database MySQL ke Delphi

Kedua, Buka Browser Anda lalu ketikan http://localhost/phpmyadmin
Ketiga, Buat Database dengan mengetikan nama database lalu create
Keempat, Klik 1 kali Pada Database yang sudah anda buat

Koneksi Database MySQL ke Delphi

Kelima, Buatlah Tabel-Tabel sesuai Kebutuhan Anda. Pada Contoh Ini saya akan membuat tabel Buku dengan jumlah coloum=5.

Koneksi Database MySQL ke Delphi

Keenam, Isikan Keterangan Pada Masing-Masing Coloum Sesuai Keinginan Sobat

Koneksi Database MySQL ke Delphi

Untuk Urusan Database Kita Anggap Sudah Beres. Just For Sample. Kita Sudah Berhasil Membuat Database Belajar dengan 1 TabelBuku.

Step 3 - Koneksi Database MySQL Ke Delphi

Untuk Mengkoneksikan Database MySQL ke Delphi, Disini Kita Membutuhkan sebuah component atau software Connector ODBC dari MySQL. Anda dapat Mendownloadnya Disini. Selesai Mendownload Silahkan Diinstal. Selanjutnya

Koneksi Database MySQL ke Delphi
Koneksi Database MySQL ke Delphi
Koneksi Database MySQL ke Delphi

Koneksi Database MySQL ke Delphi

Kosongkan Passwordnya Jika Anda Tidak Menggunakan Password Pada PhpMyAdmin.
Sampai Disini Kita Sudah Berhasil Membuat Sebuah Datasource. Selanjutnya Buka delphi Anda.
Tambahkan Beberapa Komponen Pada Form Anda.

AdoKoneksi= ada di Pallete ADO
AdoQuery = ada di Pallete ADO
Datasource = Ada di Pallete DataAcces
DBGRID = Ada Di Pallete DataControl

Untuk Sementara, Begini Nih, Tampilan Form Saya

Koneksi Database MySQL ke Delphi
Nah, Mari Kita Atur Property Masing-Masing Komponen Untuk Mengkoneksikan database yang sudah kita buat, Caranya :

1. Klik 1 Kali Pada Komponen AdoKoneksi > Pada Objek Inspector : Login Prompt=False, Connection String=Build > Next >

Koneksi Database MySQL ke Delphi
Koneksi Database MySQL ke Delphi
Koneksi Database MySQL ke Delphi

2. Klik 1 Kali Pada Komponen Datasource > Pada Objek Inspector : Dataset=AdoQuery
3. Klik 1 Kali Pada Komponen AdoQuery > Pada Objek Inspector : SQL=select * from nama tabel yang berada di database, Connection=AdoKoneksi, Active=True
4. Klik 1 Kali Pada Komponen DBGRID > Pada Objek Inspector : Datasource=Datasource1
Yeeee Berhasil, Hasil Saya Seperti ini :

Koneksi Database MySQL ke Delphi

Kuis Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode TOPSIS



SOAL:
Sebuah PTS di Kota Medan, akan memberikan beasiswa kepada 5 orang mahasiswanya. Adapun syarat pemberian beasiswa tersebut, yaitu harus memenuhi ketentuan berikut ini :

Syarat :
C1: Semester Aktif Perkuliahan (Attribut Keuntungan)
C2: IPK  (Attribut Keuntungan)
C3: Penghasilan Orang Tua  (Attribut Biaya)
C4: Aktif Berorganisasi (Attribut Keuntungan)

Untuk bobot W=[3,4,5,4]

Adapun mahasiswa yang menjadi alternatif dalam pemberian beasiswa yaitu :
No
Nama
C1
C2
C3
C4
1
Joko
VI
3.7
1.850.000
Aktif
2
Widodo
VI
3.5
1.500.000
Aktif
3
Simamora
VII
3.8
1.350.000
Tidak Aktif
4
Susilawati
II
3.9
1.650.000
Tidak Aktif
5
Dian
IV
3.6
2.300.000
Aktif
6
Roma
IV
3.3
2.250.000
Aktif
7
Hendro
VI
3.4
1.950.000
Aktif

Untuk pembobotan yang digunakan bisa mengacu pada bobot di bawah ini :
C1:Semester Aktif Perkuliahan
Semester II --> 1
Semester IV --> 2
Semester VI -->  3
Semester VIII -->  4

C2: IPK 
IPK  3.00 - 3.249 --> 1
IPK  3.25 - 3.499 --> 2
IPK  3.50 - 3.749 --> 3
IPK  3.75 - 3.999 --> 4
IPK  4.00 --> 5

C3: Penghasilan Orang Tua  
1.000.000 --> 1
1.400.000 --> 2
1.800.000 --> 3
2.200.000 --> 4
2.600.000 --> 5

C4: Aktif Berorganisasi
Aktif --> 2
Tidak Aktif --> 1

JAWABAN:
NO
NAMA
C1
C2
C3
C4
1
Joko
3
3
3
2
2
Widodo
3
3
2
2
3
Simamora
3
4
1
1
4
Susilawati
1
4
2
1
5
Dian
2
3
4
2
6
Roma
2
2
4
2
7
Hendro
3
2
3
2







W=(3,4,5,4)
X1=+++==6,708
R11== 0,447     r41==0,149          r71=0,477                                                                                                                                     
R21=0,447              r51==0,298
R31=0,447                r61= 0,298

X2=+++==8,185
R12=0,366     r42=0,488         r72=0,244                                                                                                                                  
R22=0,366      r52=0,366
R32=0,488      r62= 0,244

X3=+++==7,681
R13=0,366     r43=0,488         r73=0,244                                                                                                                                  
R23=0,366      r53=0,366
R33=0,488      r63= 0,244

X4=+++==4,690
R14=0,426    r44=0,213         r74=0,426                                                                                                                                
R24=0,426      r54=0,426
R34=0,213      r64= 0,426

R= 0,477    0,366    0,390   0,426
      0,477    0,366    0,260   0,426
      0,477    0,488    0,130   0,213
      0,149    0,488    0,260   0,213
      0,298    0,366    0,520   0,426
      0,298    0,244    0,520   0,426
      0,447   0,244    0,390  0,426

W=(3,4,5,4)
3(0,447)=1,341                        4(0,366)=1,464                        5(0,390)=1,95             4(0,426)=1,704
3(0,447)=1,341                        4(0,366)=1,464                        5(0,260)=1,3               4(0,426)=1,704
3(0,447)=1,341                        4(0,488)=1,952                        5(0,130)=0,65             4(0,213)=0,852
3(0,149)=0.447                        4(0.488)=1,952                        5(0,260)=1,3               4(0,213)=0,852
3(0,298)=0.894                        4(0,366)=1,464                        5(0,520)=2,6               4(0,426)=1,704
3(0,298)=0.894                        4(0,244)=0,967                        5(0,520)=2,6               4(0,426)=1.174
3(0,447)=1,341                        4(0,244)=0,967                        5(3,90)=1,95               4(0,426)=1,174

Y =1,341         1,464               1,95                 1,704
      1,341         1,464               1,3                   1,704
      1,341         1,952               0,65                 0,852
      0,447         1,952               1,3                   0,852
      0,894         1,464               2,6                   1,704
      0,894         0,976               2,6                   1,704
      1,341         0,976               1,95                 1,704

Y1+ = 1,341                                                   
Y2+ =1,952
Y3+=2,6
Y4+=1,704
A+= (1,341, 1,952 , 2,6 , 1,704)

y- = 1,341        1,464               1,95                 1,704
        1.341       1,364               1,3                   1,704
        1,341       1,952               0,65                 0,852
        0,447       1,952               1,3                   0,852
        0,894       1,464               2,6                   1,704
        0,894       0,976               2,6                   1,704
        1,341       0,976               1,95                 1,704
    
Y1- =0,447
Y2- = 0,976
Y3- = 0,65
Y4- = 0,832
A- =(0,447, 0,976, 0,65, 0,852

D1+ = 638                             D1- = 5,707
D2+ = 1,93                              D2- = 5,349
D3+ = 4,527                            D3- = 3,06
D4+ = 3,214                            D4- = 3,105
D5+ = 0,437                            D5- = 5,835
D6+ = 1,5654                          D6 - = 5,361
D7+ = 6,7729                          D7- =5,233





V1= - = V1= 0,8994                V5= 0,9303
                             V2= 0,7348                        V6 = 0,2261
                             V3 = 0,4033                       V7 = 0,4358
                           V4 = 0,4913

Saturday, 15 March 2014

Cara Membuat Penomoran Halaman di Posisi Yang Berbeda di MS Word




Format laporan memiliki banyak kesamaan namun juga terdapat berbagai perbedaan, dimulai dari struktur bab hingga penempatan nomor halaman dan juga jenis nomor yang digunakan, di dalam beberapa jenis laporan biasanya terdapat keharusan penempatan nomor halaman yang berbeda sehingga hal ini menyulitkan terutama bagi beberapa penulis yang tidak mengetahui trik membuat penomoran halaman di posisi yang berbeda dengan jenis nomor yang berbeda pula. Meskipun hanya hal kecil tetapi tak ayal seringkali membuat pusing kepala.



Merespon permintaan komentator “Si Entong” di artikel Membuat Penomoran yang Berbeda Pada Halaman Dokumen Word 2007, maka kali ini saya akan memberikan tips membuat penomoran halaman di posisi yang berbeda dengan format penomoran yang berbeda pula.
Jalankan Microsoft Office Anda, ohya saya sangat menyarankan Anda menggunakan MS Word 2007 atau versi terbaru agar lebih mudah mengaplikasikan trik ini. Oke, setelah MS Word berjalan, klik menu ribbon Page Layout –> Breaks –> Next Page. Pada halaman MS Word Anda akan muncul halaman kedua secara otomatis, kembalikan kursor ke halaman pertama.


Dengan posisi kursor mouse pada halaman pertama, klik menu ribbon Insert –> Page Number –> Format Page Number, lihat gambar untuk petunjuk yang lebih jelas.


Lalu akan muncul jendela kecil di mana Anda diminta untuk melakukan pengaturan jenis penomoran. Pada Number format pilih jenis penomoran i, ii, iii kemudian pada Page numbering pilih Start at dan isikan i. Kemudian klik OK untuk menyimpan pengaturan.


Setelah itu Anda akan kembali ke halaman pertama MS Word, klik menu ribbon Insert –> Page Number –> Bottom of Page –> Plain Number 2 atau posisi di tengah bawah. Maka kemudian akan muncul nomor halaman dengan jenis nomor (i) dan posisi berada di tengah bawah. Posisi nomor halaman berada di dalam footer halaman pertama. Jangan lupa untuk mencentang kotak pilihan Different First Page pada menu ribbon Design.




Kemudian posisikan kursor di dalam header halaman kedua, kembali klik Insert –> Page Number –> Format Page Numbers.


Anda akan melihat sebuah jendela kecil muncul, di mana Anda diminta untuk melakukan pengaturan jenis penomoran. Pada Number format pilih jenis penomoran 1,2, 3 kemudian pada Page numbering pilih Start at dan isikan 1. Kemudian klik OK untuk menyimpan pengaturan.


Kembali ke header halaman kedua, klik menu ribbon Insert –> Page Number –> Top of Page –> Plain Number 3 atau atas kanan.


Penampakan hasil akhir akan terlihat seperti gambar di bawah ini.


Apabila footer halaman kedua mengikuti penomoran pada footer halaman pertama, letakkan kursor di dalam footer halaman kedua dan hilangkan pilihan Link to Previous pada ribbon Design. Atau coba untuk hapus secara manual.



Sekilas trik ini terlihat sederhana, tetapi bagi beberapa pengguna yang membutuhkan cara penempatan nomor halaman yang berbeda trik ini akan sangat berguna terlebih dapat dilakukan dalam satu dokumen Word dan dengan jenis nomor halaman yang berbeda pula. Semoga dapat diaplikasikan ke dalam laporan Anda, selamat lembur.

Sunday, 9 March 2014

Virus Komputer Malui Udara

Gawat, Virus Komputer Kini Sudah Bisa Menyerang Lewat Udara

Gawat, Virus Komputer Kini Sudah Bisa Menyerang Lewat Udara

ANCAMAN dari virus komputer kini tidak lagi hanya melalui jaringan, namun sudah tersebar melalui udara. Hal ini terungkap setelah peneliti asal Inggris mengaku membuat sebuah virus komputer pintar. Virus inilah yang bisa tersebar seperti penyakit, hanya lewat perantara udara.

Seperti yang dilansir oleh Cnet (27/2/2014), virus yang dibuat oleh peneliti dari University of Liverpool ini disebut sebagai Chameleon dan bisa tersebar dengan menempel pada titik akses jaringan seperti WiFi. Dengan begitu, persebarannya pun bisa lewat udara, tak seperti virus kebanyakan.

"Koneksi WiFi merupakan target bagi hacker komputer karena keamanannya tidak terlindungi, sehingga sulit untuk mendeteksi virus," kata peneliti dengan nama Alan Marshall itu.

Peneliti ini kemudian mencobanya pada jaringan WiFi di kota Belfast dan London. Hasilnya, memang benar Chameleon bisa terdebar hanya dengan menempel ke satu titik WiFi ke titik WiFi lainnya dan tetap tidak bisa dideteksi oleh antivirus.

"Saat Chameleon menyerang titik akses, tidak akan terganggu kinerja dari titik tersebut, namun data dan laporan penting di sana akan tercuri," kata peneliti.***

http://www.goriau.com/riau-tekno/gawat-virus-komputer-kini-sudah-bisa-menyerang-lewat-udara.html